Selasa, 12 Oktober 2010

Teknik Delphi dalam Penelitian

TEKNIK DELPHI

Delphi adalah suatu proses kelompok yang digunakan untuk memperoleh tanggapan tertulis dari beberapa individu.  Ini  dimaksudkan untuk mengumpulkan pendapat dari sejumlah individu dalam rangka meningkatkan mutu pengambilan keputusan. Delphi tidak memerlukan pertemuan langsung (Face to face), bagaimanapun juga, ini bermanfaat untuk melibatkan para ahli, pengguna-pengguna, pengontrol sumber daya, atau pengurus yang tidak bisa datang bersama-sama. Delphi,  memperbolehkan orang tanpa menggunakan nama tetapi, mencegah dominasi oleh individu tertentu. Delphi dapat juga digunakan untuk mengumpulkan pendapat di mana orang saling bermusuhan satu sama lain, atau di mana gaya kepribadian individu akan merusak dalam suatu pertemuan itu.
Delphi adalah satu rangkaian kuesioner. Kuesioner pertama meminta individu untuk merespon terhadap suatu pertanyaan luas (Pertanyaan Delphi difokuskan pada masalah, tujuan, solusi, atau peramalan). Masing-Masing daftar pertanyaan itu dibangun atas tanggapan kepada daftar pertanyaan yang terdahulu.  Proses dihentikan manakala konsensus telah disetujui oleh para peserta ( Dalkey, 1967), atau manakala pertukaran informasi telah diperoleh.

BAGAIMANA DELPHI DIGUNAKAN?

Delphi telah digunakan dalam beberapa keadaan berbeda. Semula Delphi  digunakan sebagai suatu proses untuk peramalan teknologi (Helmer, 1967; Pyke and North, 1969). Sebagai contoh, Delphi digunakan untuk meramalkan dampak dari suatu kebijakan penggunaan lahan baru atas pertumbuhan populasi, polusi, pertanian, pajak, dan lain lain ( Kaufman dan Gustafson, 1973).
Bagaimanapun, aplikasinya sudah meluas di luar peramalan teknologi tersebut sehingga Delphi, seperti NGT (Nominal Group Technique), telah menjadi suatu alat perencanaan yang digunakan secara luas.  Sebagai contoh, Delphi telah digunakan untuk menyiagakan peserta ke tingkatan ilmiah yang lebih tinggi. Dalam cara ini, Delphi telah digunakan untuk mengevaluasi kelemahan dan kekuatan sistim informasi sehubungan dengan perencanaan pengembangan (Turoff, 1971).
Seperti NGT, Delphi dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi permasalahan (Wisconsin Governor’s Health Task Force, 1973), dengan skala prioritas, dan mengidentifikasi solusi masalah. Delphi juga dapat digunakan untuk memperjelas posisi dan menggambarkan perbedaan antar kelompok dengan acuan berbeda.
Dari contoh ini, dapat dilihat bahwa Delphi dapat diberlakukan bagi suatu cakupan luas dalam perencanaan program dan perhatian/kepentingan administratif.

KAPAN SEBAIKNYA DELPHI TIDAK DIGUNAKAN?

Ada tiga kondisi-kondisi kritis yang diperlukan untuk melengkapi sukses Delphi:
1) Waktu cukup.
2) Keterampilan peserta dalam komunikasi tertulis.
3) Motivasi peserta tinggi.

Delphi sebaiknya tidak digunakan ketika waktu terbatas. Kebanyakan studi Delphi mengambil lebih dari satu bulan untuk menerapkannya. Biasanya waktu yang diperlukan untuk suatu Delphi minimal adalah sekitar 45 hari. Delphi sebaiknya juga tidak digunakan pada kelompok yang mempunyai kesulitan dalam pembacaan/dalam komunikasi tertulis. Yang akhirnya, seperti semua proses kelompok lain, mutu tanggapan sangat banyak dipengaruhi oleh komitmen dan minat dari  peserta. Delphi memerlukan motivasi yang tinggi dari peserta, karena orang lain tidak hadir untuk merangsang dan memelihara motivasi.

PESERTA DALAM DELPHI
Peserta dalam Delphi adalah tiga kelompok orang yang berbeda yang akan menyelesaikan proses: (1) manajemen puncak pembuat keputusan yang akan menggunakan hasil dari studi Delphi; (2) anggota staf profesional bersama-sama dengan team dukungannya; dan (3) responden Delphi dimana pendapat/pertimbangan akan dicari.

1)  Pembuat keputusan
Delphi adalah suatu alat untuk membantu pemahaman/pengambilan keputusan. Oleh karena itu, Delphi akan menjadi suatu proses yang efektif hanya jika pembuat keputusan itu akhirnya bertindak atas hasil dari Delphi dengan aktif dan terlibat sepanjang proses itu.  Konsekwensinya, kelompok kerja yang terdiri dari 5-9 anggota, itu adalah pembuat keputusan dan staff yang secara formal dibentuk untuk melakukan proses Delphi. Kelompok kerja ini akan mengembangkan dan meneliti semua kuesioner, menilai kegunaan dari informasi yang diperoleh, dan meninjau kembali kuesioner jika kuesioner tersebut tidak efektif.

2)  Staff
Anggota staff professional adalah orang yang dapat memandu kelompok kerja mengerjakan proses Delphi. Orang tersebut perlu mempunyai pengalaman dalam merancang dan melaksanakan studi Delphi. Ini juga sangat menolong jika anggota staff berpengetahuan luas tentang area permasalahan atau isu yang sedang dipelajari. Sebagai tambahan, staff pendukung juga diperlukan untuk melakukan beberapa hal seperti mengetik dan mengirimkan daftar pertanyaan, menerima dan melakukan beberapa pengolahan data, dan menjadwalkan pertemuan-pertemuan.

3)  Responden
Responden adalah orang yang  memperhatikan/memutuskan, dan yang mau menjawab kuesioner.  Delphi tidak akan sukses jika pembuat keputusan dan staff tidak bisa memilih responden dengan tepat.

PROSES DELPHI

1) mengembangkan pertanyaan Delphi
Ini adalah kunci proses Delphi. Jika responden tidak memahami pertanyaan awal  yang luas yang merupakan fokus dari teknik Delphi, mereka dapat menjawab dengan tidak tepat atau menjadi frustasi dan kehilangan minat.  
        Untuk ilustrasi langkah pertama ini, bayangkan pembuat keputusan sudah meminta studi Delphi untuk mengevaluasi kegunaan dari Teknik Delphi di dalam perencanaan program. Dalam ilustrasi ini, staff mungkin menemukan bahwa pembuat keputusan yang pertama membicarakan tentang keinginan studi Delphi dalam rangka mengidentifikasi area di mana Delphi dapat digunakan sebagai suatu bantuan perencanaan. Setelah beberapa diskusi, bagaimanapun juga, mungkin menjadi jelas bahwa pembuat keputusan telah memperoleh informasi dengan baik tentang subjek ini dan perhatian yang riil, mereka mendapatkan suatu gambaran yang seimbang menyangkut kelemahan dan kekuatan Delphi sebagai alat untuk menaksir kebutuhan masyarakat dan menetapkan prioritas. Jadi, penting untuk berhati-hati didalam merumuskan pertanyaan Delphi.

2) Memilih dan menghubungi responden

         Supaya terjadi partisipasi yang efektif dari responden, maka responden: (1) harus merasa secara pribadi terlibat dalam pengambilan keputusan; (2) mempunyai kesempatan untuk berbagi informasi; (3) memiliki motivasi untuk terlibat dalam menyelesaikan jadwal dan tugas Delphi; dan (4) merasa bahwa dalam pengumpulan pendapat/pertimbangan dari responden meliputi informasi dimana mereka juga ikut menilai dan mengakses informasi.

3) Memilih ukuran contoh
Ukuran panel responden bisa berubah-ubah. Dengan suatu kelompok orang yang homogen, 10-15 peserta mungkin cukup. Bagaimanapun, kasus di mana berbagai kelompok referensi dilibatkan, beberapa ratus orang mungkin mengambil bagian. Pengalaman  menunjukkan bahwa apabila jumlah sampel melebihi 30 orang, maka kelompok tidak akan efektif menghasilkan keputusan yang diharapkan.

4) Mengembangkan Kuesioner 1 dan test
Kuesioner pertama dalam suatu Delphi mengijinkan peserta untuk menulis jawaban tentang isu masalah besar. Keuntungan langkah ini meliputi:
1)    Waktu cukup untuk berpikir dan refleksi
2)    Menghindarkan pemusatan yang tak perlu pada gagasan tertentu
3)    Menghindarkan kompetisi, tekanan status, dan penyesuaian issu.
4)    Keuntungan dari masalah utama yang masih ada/tersisa.
5)    Menghindarkan untuk memilih antara gagasan secara prematur  (tetapi unik ke Delphi)
6)    Fleksibilitas dalam membiarkan peserta untuk menjawab pada waktu yang sangat menyenangkan.
7)    Tidak memerlukan waktu perjalanan.
8)    Keadaan tanpa nama.

5) Analisa Kuesioner 1

       Pada langkah ini dalam studi Delphi, kuesioner telah dikirim dan dikembalikan oleh responden. Analisa dari kuesioner seharusnya menghasilkan suatu ringkasan daftar identifikasi “item” dan membuat komentar.   Daftar seharusnya mencerminkan pendapat awal responden mengenai variabel kunci, sekalipun cukup singkat untuk semua responden dengan mudah meninjau ulang, mengkritik, mendukung, atau menentang.

6) Mengembangkan Kuesioner 2 dan test

     Untuk mengembangkan kuesioner 2, maka dibutuhkan penjelasan yang mudah dimengerti oleh responden.  Kuesioner 2 disusun dari pernyataan-pernyataan yag telah dikumpulkan pada kuesioner 1.  Karena jawaban dari responden pada kuesioner 1 beraneka raman, maka perlu disusun kalimat yang lebih mudah dipahami yang mewakili pernyataan-pernyataan responden pada kuesioner 1. Sebelum kuesioner 2 dikirim ke responden, maka perlu dilakukan uji (pree test) terhadap kuesioner 2 dengan menggunakan responden diluar responden yang sebenarnya.

7) Analisa Kuesioner 2
     
     Analisa dari kuesioner 2 sebaiknya: (I) menghitung jumlah suara untuk item; dan (2) meringkas komentar tentang materi di dalam suatu format yang menimbulkan pemikiran/perhatian dan mudah untuk memahami.

8) Mengembangkan Kuesioner 3 dan test

    Tujuan yang sebenarnya dari studi Delphi kita adalah untuk menghasilkan konsensus atas issu-issu penting (Kuesioner 1).  Kuesioner 2 berisikan klarifikasi dari pernyataan-pernyataan responden yang teridentifikasi pada kuesioner 1 dan mengetahui urutan (bobot) dari masing-masing pernyataan. Pada kuesioner 3 yang diharapkan adalah meminta peserta untuk meninjau ulang, menanggapi dan menyatakan pertimbangan individu mereka menyangkut pentingnya masing-masing item.

9) Analisa kuesioner 3
Analisis kuesioner 3 mengikuti prosedur yang sama seperti analisis kuesioner 2. Penelitian fakta sebaiknya diambil untuk memastikan kejelasan dalam persiapan dalam statemen hasil akhir ini sedemikian sehingga individu yang tidak mengambil bagian di dalam studi Delphi memahami kategori ringkasan dan dapat mengutarakan.

10) Menyiapkan laporan akhir

       Peserta dan anggota kelompok kerja sudah mempunyai banyak pekerjaan dalam studi Delphi. Kedua-duanya berhak mendapat umpan balikk. Analisa kuesioner 3 dapat digunakan sebagai suatu sarana parsial untuk umpan balik itu. Bagaimanapun, suatu laporan akhir sebaiknya meringkas tujuan dan proses seperti halnya hasil itu. Laporan akhir bisa juga meminjamkan hak kekuasaan ke tindakan yang diambil oleh pembuat keputusan.  Itu adalah, jika  Delphi digunakan dalam pengembangan dari agenda konferensi, adalah penting untuk menulis suatu laporan ringkas untuk menunjukkan bagaimana Delphi mempengaruhi konferensi itu sendiri. Jika Delphi digunakan untuk membuat keputusan mengenai kebijakan, ini sebaiknya mungkin untuk mengembalikan posisi kertas itu sewaktu dikembangkan atas dasar kuesioner 3. Dalam beberapa kasus, penting bahwa peserta diberi suatu ringkasan menyangkut hasil dari kuesioner 3 dalam rangka mencapai hasil akhir dari proses Delphi.

MODIFIKASI DELPHI

Di atas bukan satu-satunya format Delphi. Delphi adalah suatu alat pembuatan  keputusan dan harus dimodifikasi untuk menjawab kebutuhan dari  individu pembuat keputusan.  Beberapa contoh modifikasi diberikan dibawah ini. 

Beberapa studi Delphi sudah menggunakan tape kaset sebagai gaya tanggapan dibanding daftar pertanyaan. Responden nampak bereaksi dengan baik. Dalam banyak kasus, lebih mudah untuk memperbicangkan tentang subject dibanding menulis tentang itu. Bagaimanapun, haruslah diingat bahwa waktu analisa harus ditingkatkan sebab masing-masing tape harus didengarkan, menulis penjelasan, dan menganalisa.
 Beberapa studi Delphi berhenti setelah daftar pertanyaan yang kedua. Jika suatu pilihan akhir tidak diperlukan dan klarifikasi tidak penting, mungkin saja cukup untuk mengumpan balikkan ke responden analisa kedua dari daftar pertanyaan Delphi.
 Beberapa studi Delphi dimulai dengan suatu daftar pertanyaan yang serupa dengan daftar pertanyaan 2.  Itu adalah, kelompok kerja mungkin menggunakan suatu teknik seperti NGT untuk mengidentifikasi materi, kemudian menggunakan Teknik delphi untuk memperoleh partisipasi yang lebih luas di dalam menjawab dan memilih.
 Studi Delphi lain meminta komentar dari daftar pertanyaan yang kedua  hanya dari orang yang menyimpang dengan konsensus mayoritas.  Sebagai contoh, jika suatu responden diurutkan dengan tinggi yang tidak ada yang lain memilih, ia diminta untuk mempertahankan posisi itu. Bagaimanapun, proses seperti itu dapat dikatakan seperti paksaan, menghasilkan kemunduran ke arah rata-rata.

2 komentar: