Redefinisi Pendidikan
(Margaret Mead)
Ketika diamati secara realistis dunia masa kini, terdapat permasalahan aktual dari proses pembelajaran, konsepsi pendidikan berubah secara radikal. Walaupun sistem pendidikan yang ada pada dasarnya tidak berubah. Tetapi kita tidak lagi berhadapan terutama dengan transmisi vertikal dari pembenaran dan dicoba oleh kaum tua, dewasa, dan guru berpengamalam kepada yang muda, yang belum dewasa, dan murid kurang pengalaman di dalam kelas.
Ini menjadi sistem pendidikan yang dikembangkan dalam suatu keseimbangan, perlahan-lahan mengubah kultur. Dengan sendirinya, transmisi vertikal pengetahuan tidak lagi cukup untuk melayani tujuan pendidikan di dunia yang berubah cepat. Apa yang diperlukan dan apa yang kita gerakkan untuk menjadi masukan bagi dimensi pendidikan yang utuh? adalah transmisi lateral.
Kebutuhan akan keberadaan transmisi lateral ini tidak lebih sedikit di dalam laboratorium dan kelas dari pada suatu pertemuan dengan kekuatan aktif atas pengalaman dan pekerja kasar. Seseorang yang memberi pelajaran matematika baru kepada individu lain atau penggunaan suatu alat yang baru ditemukan tidaklah berbagi pengetahuan yang ia peroleh tahun lalu. Ia mempelajari apa yang baru kemarin, dan muridnya harus pelajari itu hari ini.
Definisi kita sekarang atas seorang murid atau seorang siswa adalah ketinggalan zaman ketika kita menggambarkan pelajar sebagai anak (atau paling baik seorang yang belum dewasa) yang berhak atas penghidupan dan perlindungan moral dalam suatu posisi ketergantungan dan siapa yang menolak otonomi moral yang disetujui untuk orang dewasa?
Saat ini, umur guru tidak lagi perlu relevan. Sebagai contoh, anak-anak memberi pengajaran kakek dan nenek bagaimana cara mengatur TV, ekspeditur muda masuk bersama peralatan baru dan para pemuda menemukan program komputer otomatis lebih dari apa yang dilakukan oleh senior mereka.
Hal tersebut adalah apa yang dikenal dengan transmisi lateral. Itu bukanlah bentuk pencurahan pengetahuan dari seorang guru tua bijaksana ke dalam pikiran pelajar muda, seperti transmisi vertikal. Melainkan, ini merupakan suatu pembagian pengetahuan dari yang mengetahui kepada yang tidak mengetahui, berapapun umur mereka. Syarat utama bagi pelajar adalah keinginan untuk mengetahui.
Untuk memudahkan transmisi lateral pengetahuan, kita perlu menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan.
Dengan pendidikan dasar berarti tahap dimana semua ana-anak diajar tentang apa yang perlu mereka ketahui di dunia yang penuh dengan manusia dan dimana mereka tumbuh dewasa, mencakup ketrampilan dasar membaca dan menulis angka-angka, uang, geografi, komunikasi dan transportasi, hukum, dan negara-negara di dunia.
Dengan pendidikan lanjutan berarti suatu pendidikan berdasar pada pendidikan dasar, dan dapat diperoleh dalam jumlah dan periode tertentu sepanjang hidup individu tersebut.
Dalam sistem pendidikan semacam ini, kita bisa memberi perlindungan dan pendidikan utama ke pada anak-anak seperti halnya perlindungan dan pengawasan sensitif anak remaja. Kita bisa sepenuhnya mendukung potensi yang ada pada setiap orang berapapun umurnya untuk belajar pada tingkat tertentu.
Hak individu untuk memperoleh pendidikan lanjutan kapan dan dimana saja bisa digunakan, akan meliputi tidak hanya hak akses untuk mencapai jenis sekolah tetapi juga hak akses untuk jenis pelatihan kerja atau hanya mengembangkan kemampuann baru dan juga jenis-jenis pekerjaan baru tim.
Dalam pemikiran mengenai sistem pendidikan yang efektif, kita perlu mengenali bahwa kebutuhan anak remaja dan hak-hak untuk bekerja adalah sepenting (barangkali lebih penting) kebutuhannya yang mendesak dan hak untuk belajar. Dan kita harus mengenali bahwa kebutuhan orang dewasa dan hak untuk belajar lebih adalah sepenting (barangkali lebih penting) kebutuhannya dan hak untuk mendapatkan pekerjaan sampai ia berumur enampuluh lima tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar